BERITA

Berita
Syncore Indonesia

Syncore Indonesia Dampingi Puskesmas Pantai Lunci Hadapi Audit Eksternal

Syncore Indonesia Dampingi Puskesmas Pantai Lunci Hadapi Audit Eksternal

Dalam rangka memperkuat tata kelola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel, Syncore Indonesia melaksanakan kegiatan pendampingan pra audit keuangan bagi Puskesmas Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal untuk membantu puskesmas menyiapkan laporan keuangan tahun 2024 sebelum proses audit eksternal dilakukan pada tahun 2025. Selama satu bulan pelaksanaan, Tim Konsultan Syncore Indonesia berfokus pada kelengkapan dokumen, telaah kesesuaian antar laporan, serta memastikan seluruh dokumen keuangan tersusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.Melalui program pendampingan pra audit keuangan, Syncore Indonesia berperan aktif mendampingi tim internal keuangan Puskesmas Pantai Lunci dalam melakukan pengecekan kelengkapan dokumen keuangan maupun pendukung serta telaah keselarasan angka antar laporan keuangan. Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata dari komitmen Syncore Indonesia dalam mendukung terwujudnya tata kelola BLUD yang transparan dan profesional.Pelaksanaan pra audit puskesmas ini menjadi tahap penting sebelum audit resmi dilakukan oleh auditor eksternal karena membantu puskesmas mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian sejak awal. Syncore Indonesia menyiapkan sejumlah tahapan, mulai dari kick off meeting, pengumpulan dan penataan dokumen, hingga penyusunan review notes sebagai bahan koreksi dan perbaikan internal. Melalui kegiatan ini, Puskesmas Pantai Lunci didampingi secara teknis untuk memastikan kelengkapan dokumen baik laporan keuangan maupun dokumen pendukung lainnya, serta kesesuaian antar laporan keuangan.Tim Konsultan Syncore Indonesia mengedepankan pendekatan process based, di mana setiap kegiatan berfokus pada bimbingan praktik dan transfer knowledge yang berkelanjutan. Selain itu, kegiatan pra audit puskesmas difokuskan pada proses pengecekan kelengkapan dan telaah antar laporan keuangan. Melalui kegiatan ini, tim Syncore Indonesia membantu Puskesmas Pantai Lunci memastikan setiap dokumen tersusun dengan benar dan saling mendukung antara satu laporan dengan lainnya. Dengan pendekatan ini, kegiatan pra audit di Sukamara diharapkan dapat menjadi contoh pelaksanaan penguatan tata kelola keuangan yang efektif di sektor kesehatan.Sebagai lembaga konsultan yang berpengalaman dalam pendampingan keuangan BLUD, Syncore Indonesia memainkan peran penting dalam membantu pemerintah daerah menciptakan tata kelola keuangan yang profesional dan berintegritas. Melalui kegiatan pendampingan pra audit keuangan, Syncore Indonesia tidak hanya mendampingi secara administratif, tetapi juga menanamkan budaya akuntabilitas kepada setiap staf puskesmas.“Syncore Indonesia berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam memperkuat tata kelola keuangan yang baik. Pendampingan pra audit ini bukan hanya menyiapkan puskesmas untuk lebih siap dalam menghadapi audit, tetapi juga membangun pemahaman tentang pentingnya transparansi dan efisiensi,” ujar salah satu Konsultan Syncore Indonesia yang terlibat dalam kegiatan pra audit puskesmas tersebut.Melalui kegiatan pendampingan pra audit, Puskesmas Pantai Lunci kini memiliki dokumen dan laporan keuangan yang lebih tertata serta sesuai dengan ketentuan pelaporan yang berlaku. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa upaya pra audit dapat membantu puskesmas meningkatkan kesiapan menghadapi proses audit eksternal. Hasil pendampingan ini diharapkan dapat menjadi contoh yang efektif bagi unit layanan kesehatan lainnya di Kabupaten Sukamara.Kedepan, Syncore Indonesia akan terus memperluas program pendampingan pra audit puskesmas di berbagai daerah. Dengan konsistensi dalam penguatan tata kelola BLUD, Syncore Indonesia dapat berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan tata kelola keuangan yang sehat, akuntabel, dan berkelanjutan di sektor layanan publik.

Pelatihan UMKM Bantul Bersama Syncore Indonesia Dorong UMKM Naik Kelas

Pelatihan UMKM Bantul Bersama Syncore Indonesia Dorong UMKM Naik Kelas

Yogyakarta - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Syncore Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Usaha dan Keuangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Dengan total diikuti 60 pelaku UMKM bantul dari berbagai sektor, dengan tujuan meningkatkan kapasitas usaha dan mendorong UMKM naik kelas, serta agar lebih siap menghadapi tantangan bisnis sekaligus mendorong pemulihan ekonomi daerah.Pelatihan UMKM ini dilaksanakan di Gedung Meravi dan dibagi menjadi 3 batch dengan masing - masing 20 peserta. Batch 1 dilaksanakan pada 21-23 Januari 2025, kemudian batch 2 digelar pada 11-13 Februari 2025 dan dilanjut pelaksanaan Batch 3 yang berlangsung pada 6-8 Mei 2025. Melalui pendampingan dari Syncore Indonesia, para peserta mendapat pembekalan komprehensif mulai dari pembangunan mindset wirausaha, manajemen modal, strategi digitalisasi usaha, hingga pencatatan keuangan sederhana. Melalui pelatihan ini Disnakertrans Bantul berharap para pelaku UMKM mampu mengembangkan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan dengan tata kelola keuangan yang lebih baik.Materi yang diberikan oleh Syncore Indonesia, menekankan aspek fundamental yang sering menjadi titik lemah UMKM Bantul. Peserta diajak memahami pentingnya mindset wirausaha yang adaptif, strategi bisnis melalui Business Model Canvas (BMC) dan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT), hingga penguasaan pemasaran digital melalui foto produk dan copywriting. Dari sisi keuangan, peserta dilatih melakukan pencatatan transaksi sederhana hingga menyusun laporan keuangan secara mandiri, sebagai langkah nyata agar UMKM naik kelas dan lebih profesional dalam tata kelola bisnisnya.Salah satu narasumber Syncore Indonesia, Habib Fuady Rasyid, S.M., M.M, menegaskan pentingnya pengelolaan arus kas bagi keberlangsungan usaha. “Banyak UMKM gagal bukan karena produknya tidak laku, melainkan karena tidak mampu mengatur aliran keuangan dengan baik. Dengan manajemen kas yang tepat, usaha bisa bertahan dan bahkan berkembang lebih cepat,” ujarnya.Menurut data Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Bantul, jumlah UMKM di kabupaten ini mencapai 95.455 unit. Dengan 60 peserta, pelatihan baru menjangkau sekitar 0,06 persen dari total UMKM. Meski masih kecil, langkah ini dinilai strategis sebagai model peningkatan kapasitas UMKM yang bisa diperluas ke depan.Perwakilan Disnakertrans Bantul menyampaikan harapannya agar pelatihan UMKM ini mampu menjadi batu loncatan bagi UMKM lokal. Pemerintah daerah berkomitmen mendorong UMKM naik kelas, produktif, dan mampu bersaing di pasar regional hingga global. Dengan berakhirnya pelatihan UMKM, manfaat yang diharapkan tidak hanya berupa peningkatan pengetahuan teknis, tetapi juga lahirnya UMKM yang lebih inovatif, terhubung dengan teknologi digital, serta berdaya saing tinggi dalam mendukung ekonomi Bantul yang berkelanjutan.

Syncore Indonesia Dampingi Puskesmas Danurejan II dalam Audit Laporan Keuangan

Syncore Indonesia Dampingi Puskesmas Danurejan II dalam Audit Laporan Keuangan

Yogyakarta, 2025 - Puskesmas Danurejan II, Kota Yogyakarta menunjukkan komitmen tinggi dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan. Untuk itu, Puskesmas bekerja sama dengan Syncore Indonesia dalam pendampingan persiapan audit. Program kegiatan ini berfokus pada aspek kesesuaian antara pelaporan keuangan, kelengkapan dokumen pendukung, serta akurasi data yang akan diaudit. Karena ini pertama kalinya melaksanakan laporan keuangan, Puskesmas menilai perlu memperoleh pendampingan secara optimal guna memastikan kelancaran seluruh proses.Pendekatan yang diberikan oleh Syncore Indonesia adalah metode luring (secara tatap muka) dan daring (online) yang difasilitasi aplikasi zoom meeting. Melalui pendekatan yang diberikan, program pendampingan tetap berjalan secara efektif tanpa mengganggu operasional Puskesmas. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak antara lain Bagian Kepala Puskesmas Danurejan II bersama tim Bagian Keuangan Puskesmas, dengan didampingi oleh Siti Hasna Fatimah,S.E., M.Ak., CAAT selaku project lead dari Syncore Indonesia.Syncore Indonesia melakukan asesmen kebutuhan klien, menyusun permintaan data, mengadakan kick-off meeting sebagai awal dimulainya proyek pendampingan, mengumpulkan data, menganalisis data, menyusun review note, dan menyampaikan review note kepada pihak Puskesmas. Proses ini dirancang secara sistematis untuk memastikan bahwa seluruh aspek dalam laporan keuangan telah disiapkan dengan matang, sehingga meminimalisir risiko kesalahan yang terjadi selama proses audit berlangsung.Pihak Puskesmas Danurejan II menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman terhadap prosedur audit dan memperkuat kesiapan dalam menghadapi audit yang akan dilaksanakan. Hasil koordinasi ini menjadi landasan penting bagi peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan di Puskesmas.Pelaksanaan program pendampingan persiapan audit ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi pihak Puskesmas. Dengan demikian, program pendampingan Syncore Indonesia menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan Puskesmas menuju tata kelola keuangan yang lebih baik dan mewujudkan manajemen yang efisien serta berorientasi pada peningkatan mutu layanan kesehatan.

Penerapan Sistem SPI UMSIDA Bersama Syncore Indonesia

Penerapan Sistem SPI UMSIDA Bersama Syncore Indonesia

Pada tahun 2024, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) secara resmi menerapkan Sistem Standar Pengendalian Internal (SPI) yang digunakan sebagai media pembelajaran praktik bagi mahasiswa melalui kerja sama dengan PT. Syncore Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat tata kelola organisasi di lingkungan kampus, tetapi juga melibatkan mahasiswa akuntansi melalui praktek pembuatan SPI, penyusunan invoice, dan pengelolaan password. Adanya SPI menjadi solusi untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, serta efektivitas pengelolaan internal. Selain itu, juga untuk memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam memahami dan mengaplikasikan audit internal. SPI merupakan instrumen pengawasan yang berfungsi memastikan seluruh proses kerja berjalan sesuai prosedur serta terhindar dari penyimpangan. Melalui penerapan sistem ini, UMSIDA berupaya membangun budaya kerja yang disiplin dan berbasis kontrol. Langkah tersebut juga mencerminkan komitmen universitas dalam memenuhi standar tata kelola perguruan tinggi yang profesional. Sistem SPI yang dikembangkan oleh PT. Syncore Indonesia dilengkapi dengan fitur terintegrasi berbasis web untuk mempermudah pelaksanaan audit internal. Melalui sistem ini, mahasiswa dapat menggunakan sistem ini untuk mengelola dokumen pemeriksaan secara digital, menyesuaikan akses sesuai peran, dan mendapatkan rekomendasi otomatis dari sistem berdasarkan hasil analisis risiko. Dengan ini mekanisme pengawasan dapat dilakukan secara lebih terukur dan efisien. Kegiatan ini menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh mengenai konsep dan penerapan SPI. Melalui kegiatan pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami alur, prinsip, serta peran SPI dalam meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas lembaga.Kegiatan pembelajaran ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan pemahaman sivitas akademik mengenai pentingnya sistem pengendalian internal. Melalui kegiatan tersebut, peserta memperoleh wawasan tentang prinsip, manfaat, dan penerapan SPI sebagai bagian dari tata kelola organisasi yang baik.Dengan dukungan teknologi dari PT. Syncore Indonesia, kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk memahami penerapan SPI secara komprehensif. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengenali pentingnya integritas, transparansi, dan profesionalisme dalam pengelolaan organisasi. Pembelajaran mengenai SPI juga menjadi bekal berharga bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja yang menuntut akuntabilitas dan tata kelola yang modern.

Sosialisasi Global Gotong Royong Dorong Penguatan BUM Kalurahan Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo

Sosialisasi Global Gotong Royong Dorong Penguatan BUM Kalurahan Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo

Sleman, 27 Februari 2025 – Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (DPMKKPS) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Kalurahan Purwoharjo menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan dan sosialisasi program Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur serta penguatan kelembagaan BUM Desa. Kegiatan ini menghadirkan narasumber berpengalaman, Havri Ahsanul Fu’ad, S.Ak, M,Ak, Senior Consultant Bumdes.id. Pelatihan tersebut juga dihadiri oleh pemerintah kalurahan, pengurus BUM Desa, dan lembaga desa serta tenaga ahli G2R, Rika Fatimah P. L., S. T., M. Sc., Ph.D. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan mengenai Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur serta penguatan kelembagaan BUM Desa.Pentingnya pendirian BUM Desa adalah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam praktiknya, banyak BUM Desa mengalami stagnasi karena menghadapi berbagai kendala, seperti kesulitan menjalin kerja sama bisnis, keterbatasan akses permodalan dari perbankan, serta tantangan dalam memperluas dan mengelola usaha secara profesional. Oleh karena itu, model pemberdayaan ekonomi berbasis gotong royong melalui Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur hadir sebagai solusi untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa dan mendorong keberlanjutan usaha BUM Desa.Pemaparan materi oleh Havri Ahsanul Fu’ad, S.Ak, M,Ak, berfokus pada Revitalisasi BUM Desa Pasca Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa. Ia menjelaskan bahwa pendirian BUM Desa sebaiknya dilandasi dengan potensi lokal dan solusi sosial, bukan hanya sekedar mengikuti tren atau keterpaksaan atas instruksi pemerintah tanpa adanya kesiapan matang. “BUM Desa yang tumbuh dari kebutuhan dan kekuatan lokal terbukti lebih berkelanjutan dan mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional” jelas Havri Ahsanul Fu’ad, S.Ak, M,Ak.Peserta juga dilatih untuk menyusun rencana usaha yang realistis dan berbasis pada potensi lokal. “BUM Kal yang sehat adalah yang mampu menyatukan potensi ekonomi sekaligus menjadi ruang pemberdayaan masyarakat,” jelas Havri Ahsanul Fu’ad, S.Ak, M,Ak. Antusias peserta dalam pelatihan ini menunjukkan tingginya komitmen aparat kalurahan, pengurus BUM Desa, dan tenaga ahli G2R untuk menerapkan sistem ekonomi desa yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga.Selanjutnya, Rika Fatimah P. L., S. T., M. Sc., Ph.D, selaku tenaga ahli G2R, memaparkan materi tentang Sosialisai Program Global Gotong Royong (G2R) Tetrapenur. Dalam paparannya, Rika menjelaskan bahwa G2R merupakan model pemberdayaan ekonomi berbasis gotong royong yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi berbasis gotong royong yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penguatan kelembagaan dan jejaring usaha. Dalam kegiatan pelatihan ini Kepala Kalurahan Purwoharjo dalam sambutannya berharap perlatihan ini dapat memperkuat antara pemerintah desa, pengelola BUM Kal, dan Kelompok Masyakarat. “Dengan penguatan kelembagaan, BUM Kal Purwoharjo diharapkan mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan warga” jelas Raden Antonius Ariwibowo, A.Md. Kegiatan pelatihan ini menegaskan komitmen Kalurahan Purwoharjo dalam membangun BUM Kal yang profesional dan berdaya saing. Melalui pendampingan dan sosialisasi program G2R Tetrapreneur, pemerintah kalurahan berharap tercipta sistem ekonomi desa yang berkelanjutan, transparan, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program G2R diharapkan menjadi model gotong royong modern yang menghubungkan potensi lokal dengan pasar global, sekaligus memperkuat peran desa dalam pembangunan ekonomi nasional.

Syncore Dampingi UPT BLUT KUMKM Tingkatkan Layanan UMKM

Syncore Dampingi UPT BLUT KUMKM Tingkatkan Layanan UMKM

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Layanan Usaha Terpadu (BLUT) Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), Swasaba Research Intiative (SRI), bekerja sama dengan Syncore Indonesia dalam penyusunan dokumen administratif BLUD, khususnya Rencana Strategis (Renstra) dan Proyeksi Keuangan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tahun 2024 dengan metode hybrid, yakni memadukan sesi offline dan online guna memastikan proses pembahasan berjalan efektif dan partisipatif). Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pengelolaan layanan UMKM yang lebih efektif, efisien, dan akuntabel.Kepala UPT BLUT KUMKM menjelaskan bahwa pendampingan ini merupakan langkah awal dalam proses menuju penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). “Kami sedang mempersiapkan berbagai dokumen administratif sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang BLUD. Harapannya, melalui penerapan BLUD nantinya, kami dapat memperkuat tata kelola dan pelayanan bagi pelaku UMKM di kawasan Teras Malioboro,” ujar Kepala UPT BLUT KUMKM.Kemitraan dengan Syncore dipilih karena reputasi dan pengalaman panjang dalam mendampingi transformasi kelembagaan BLUD. Syncore dinilai memiliki metodologi terstruktur serta tim ahli yang memahami regulasi, sehingga dokumen administratif dapat disusun akurat dan sesuai standar penilaian. Dalam sesi diskusi, tim Syncore menekankan pentingnya penyusunan Renstra yang realistis dan terukur. “Renstra dan proyeksi keuangan lima tahun ke depan menjadi instrumen penting agar UPT BLUT KUMKM mampu mengantisipasi tantangan ke depannya,” jelas salah satu konsultan Syncore.Diskusi ini juga menegaskan kontribusi para pihak yang terlibat, mulai dari Kepala dan Staf Unit Pelaksana Teknis (UPT), Dinas Koperasi dan UKM, hingga tim konsultan Syncore Indonesia. Kolaborasi multipihak ini diyakini mampu menghasilkan dokumen strategis yang tidak hanya memenuhi aspek regulasi, tetapi juga menjadi peta jalan penguatan UMKM di kawasan Teras Malioboro.Tidak hanya itu, penguatan kelembagaan UPT BLUT KUMKM juga dipandang sebagai langkah nyata dalam menjaga ikon Malioboro sebagai pusat wisata belanja dan budaya. Dokumen strategis yang dihasilkan dari kerja sama ini diharapkan mampu memberikan panduan jelas dalam menghadapi tantangan global, termasuk perkembangan digitalisasi perdagangan dan perubahan perilaku konsumen. Harapan ke depan, UPT BLUT KUMKM dapat tumbuh sebagai unit kerja yang mandiri, profesional, dan berdaya saing. Dinyatakan bahwa UPT BLUT KUMKM tidak hanya berperan sebagai pengelola lapak, tetapi juga diarahkan menjadi pusat inkubasi ekonomi kreatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM sekaligus mendukung perekonomian daerah.Kolaborasi dengan Syncore Indonesia menjadi bukti komitmen bersama dalam membangun tata kelola yang transparan, efisien, dan berkelanjutan. Dengan adanya Renstra dan proyeksi keuangan sebagai fondasi, UPT BLUT KUMKM optimis dapat memperkuat layanan UMKM di Teras Malioboro sekaligus meningkatkan akuntabilitas publik.

Pelatihan PPK BLUD Perkuat Tata Kelola Keuangan Puskesmas Pasangkayu

Pelatihan PPK BLUD Perkuat Tata Kelola Keuangan Puskesmas Pasangkayu

Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu berkolaborasi dengan Syncore Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) secara daring melalui Zoom Meeting pada 24 Januari 2024. Kegiatan ini digelar untuk mendampingi puskesmas dalam penyusunan dan penerapan PPK BLUD, menyusul penetapan BLUD di tahun 2024. Harapannya, mulai tahun 2025 Puskesmas Pasangkayu sudah mampu mengimplementasikan PPK BLUD secara optimal.Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari 15 puskesmas yang ada di Kabupaten Pasangkayu, dengan peserta utama terdiri atas Kepala Puskesmas dan pejabat yang menangani urusan keuangan. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen untuk memperkuat kapasitas manajerial dan teknis dalam pengelolaan BLUD di tingkat fasilitas kesehatan. Tidak hanya itu, jajaran Dinas Kesehatan juga turut hadir, termasuk perwakilan dari bidang kesehatan masyarakat, Kasubag Perencanaan, serta Kasubag Keuangan, yang secara langsung memberikan pendampingan dan dukungan. Keterlibatan berbagai unsur ini mencerminkan upaya kolaboratif antara puskesmas dan dinas kesehatan dalam mewujudkan tata kelola keuangan BLUD yang lebih transparan, akuntabel, dan selaras dengan tujuan peningkatan mutu layanan kesehatan di Pasangkayu.Narasumber pelatihan, Yuni Pratiwi, M.Ak., CAAT. menjelaskan pentingnya kegiatan ini bagi penguatan tata kelola keuangan Puskesmas Dinkes Pasangkayu. “Pelatihan PPK BLUD Puskesmas Pasangkayu sangat diperlukan untuk meningkatkan kapabilitas SDM sekaligus mempersiapkan mereka dalam implementasi PPK BLUD,” ujar beliau.Menurut beliau, metode pelatihan dilakukan dengan memaparkan materi pengantar PPK BLUD, dilanjutkan dengan showing system dan praktik penggunaan aplikasi Syncore e-BLUD sebagai alat untuk implementasi PPK BLUD. Dengan metode ini, peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga langsung berlatih menggunakan sistem digital dalam pengelolaan keuangan BLUD. Tidak berhenti pada pemaparan pelatihan juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk melakukan praktik langsung menggunakan aplikasi tersebut. Dengan pendekatan ini, peserta dapat mengasah keterampilan digital, memahami tantangan nyata dalam pengelolaan keuangan BLUD, sekaligus menemukan solusi praktis melalui simulasi kasus.Sepanjang sesi pelatihan, terlihat bahwa peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka aktif terlibat dalam diskusi, mengajukan pertanyaan kritis, serta membagikan pengalaman lapangan yang relevan. Interaksi yang dinamis antara narasumber dan peserta menjadikan suasana pelatihan lebih hidup, kolaboratif, dan aplikatif. Pada akhirnya, metode ini tidak hanya menambah wawasan peserta, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam mengimplementasikan PPK BLUD secara efektif.Dinas Kesehatan Pasangkayu menyampaikan harapan besar agar sistem aplikasi Syncore e-BLUD benar-benar dapat menjadi solusi yang memudahkan seluruh puskesmas di Kabupaten Pasangkayu dalam hal pelaporan maupun pelaksanaan pengelolaan keuangan BLUD. Dengan kemudahan tersebut, diharapkan pula tercipta peningkatan akuntabilitas, efisiensi, dan transparansi, yang pada akhirnya akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas layanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat.

Syncore Indonesia Dampingi Puskesmas Permata Kecubung Sukamara dalam Pendampingan Pra Audit Keuangan

Syncore Indonesia Dampingi Puskesmas Permata Kecubung Sukamara dalam Pendampingan Pra Audit Keuangan

Kegiatan pendampingan pra audit dilakukan oleh Syncore Indonesia untuk membantu Puskesmas Permata Kecubung Kabupaten Sukamara dalam mempersiapkan laporan keuangan sebelum pelaksanaan audit eksternal. Program ini dilaksanakan pada 1 Maret hingga 30 April tahun 2025 dan diikuti oleh staf puskesmas sebagai peserta utama. Kegiatan berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting, Telepon, WhatsApp, dan Email, dengan tujuan memastikan kesiapan dokumen keuangan agar sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Melalui pendampingan ini, Syncore Indonesia berperan aktif mendampingi puskesmas dalam mengidentifikasi potensi temuan seperti kekurangan dokumen pendukung laporan keuangan, ketidaksesuaian data pembukuan, serta perlunya penyempurnaan sistem pencatatan agar selaras dengan standar akuntansi dan kebijakan yang berlaku.Audit eksternal menjadi kegiatan penting untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di puskesmas. Namun, masih banyak unit layanan kesehatan yang menghadapi kendala dalam penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi. Melihat kondisi tersebut, Syncore Indonesia hadir memberikan pendampingan pra audit agar Puskesmas Permata Kecubung dapat meminimalkan risiko temuan saat audit berlangsung. Melalui proses ini, puskesmas diharapkan mampu memahami mekanisme penyusunan laporan keuangan yang lebih tertib dan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) serta prinsip akuntansi berterima umum yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) .Dalam kegiatan ini, tim konsultan Syncore Indonesia melakukan serangkaian tahapan yang meliputi assessment dan penyusunan program kerja, kick-off meeting, pengumpulan serta pengecekan dokumen keuangan, hingga penyusunan review notes. Setiap tahapan dilakukan secara sistematis untuk memastikan seluruh data keuangan telah diverifikasi dengan baik. Pendampingan tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga proses transfer pengetahuan bagi staf puskesmas agar lebih mandiri dalam mengelola laporan keuangan di masa mendatang.Selama kegiatan berlangsung, tim Syncore Indonesia berkoordinasi erat dengan jajaran manajemen Puskesmas Permata Kecubung melalui pertemuan dan komunikasi daring menggunakan platform Zoom Meeting dan WhatsApp. Pendampingan ini menjadi wujud kolaborasi nyata dalam memperkuat tata kelola keuangan daerah, khususnya di sektor kesehatan. Dengan dukungan profesional dari Syncore Indonesia, puskesmas dapat memahami temuan-temuan awal dan menyiapkan dokumen yang relevan sesuai prinsip akuntansi berterima umum.Hasil kegiatan pendampingan pra audit ini menghasilkan dokumen laporan temuan audit keuangan yang memuat hasil verifikasi dan koreksi terhadap kelengkapan serta kesesuaian data keuangan Puskesmas Permata Kecubung. Laporan ini menjadi dasar bagi puskesmas untuk menindaklanjuti perbaikan dalam penyusunan laporan keuangan sebelum audit eksternal dilakukan. Melalui dukungan Syncore Indonesia, Puskesmas Permata Kecubung Kabupaten Sukamara kini memiliki sistem pencatatan keuangan yang lebih rapi dan siap menghadapi audit eksternal secara profesional. Pendampingan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan tata kelola keuangan puskesmas yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.

Digitalisasi Sistem Klinik Spesialis Paru dr Wisnu Lewat SIM Klinik Berdampak Positif

Digitalisasi Sistem Klinik Spesialis Paru dr Wisnu Lewat SIM Klinik Berdampak Positif

Wonosari – Klinik Spesialis Paru dr Wisnu resmi mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen Klinik (SIM Klinik) pada 18 Januari 2025 sebagai bagian dari upaya digitalisasi sistem manajemen kesehatan di wilayah Wonosari, Gunungkidul. Sistem digital ini dikembangkan oleh Syncore Indonesia untuk membantu klinik dalam mempercepat proses administrasi, mengurangi pencatatan manual, serta meningkatkan efisiensi kerja tenaga medis di lingkungan pelayanan kesehatan primer.Habib Fuady, perwakilan konsultan dari Syncore Indonesia, menyampaikan bahwa penggunaan SIM Klinik telah memberikan dampak positif terhadap manajemen data pasien dan operasional klinik. “Dengan beralih ke sistem digital, proses administrasi menjadi lebih cepat, rapi, dan terintegrasi. Klinik tidak lagi bergantung pada pencatatan manual yang memakan waktu dan rentan kesalahan,” ujarnya.Melalui digitalisasi sistem dengan SIM Klinik, tenaga medis dapat mengakses data pasien secara real-time, sehingga proses pelayanan menjadi lebih cepat dan akurat. Selain itu, SIM Klinik juga mendukung pencatatan kunjungan pasien, pengelolaan stok obat, serta penyusunan laporan keuangan secara otomatis dan sistematis. Berbagai fitur tersebut mendorong peningkatan mutu layanan sekaligus transparansi dalam pelaporan internal klinik.Habib Fuady perwakilan konsultan dari Syncore Indonesia menambahkan bahwa implementasi SIM Klinik berkontribusi dalam mengurangi penggunaan kertas secara signifikan di klinik. Dengan menggantikan pencatatan manual yang selama ini menggunakan banyak kertas, implementasi SIM Klinik secara signifikan mengurangi konsumsi kertas di klinik dan mendukung efisiensi kerja.Langkah Klinik Spesialis Paru dr Wisnu ini menunjukkan bahwa digitalisasi tidak hanya diperlukan di masa depan, tapi juga sangat dibutuhkan saat ini. Dengan dukungan teknologi seperti SIM Klinik, layanan kesehatan di tingkat klinik pun mampu memberikan pelayanan yang cepat, efisien, dan profesional kepada masyarakat.Dengan pengalaman dan kapabilitas dalam mengembangkan sistem informasi kesehatan, Syncore Indonesia terus berkomitmen mendukung fasilitas kesehatan dalam proses digitalisasi sistem agar pelayanan lebih efektif, efisien, dan terpercaya. Syncore Indonesia berfokus pada pengembangan teknologi yang tidak hanya mempermudah administrasi, tetapi juga meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara keseluruhan.