ARTIKEL

Artikel
Syncore Indonesia

Konsep Mutu Layanan Kesehatan, Apa itu?

Konsep Mutu Layanan Kesehatan, Apa itu?

Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby,1984). Pendapat lain menyatakan, Mutu adalah memenuhi bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui perbaikan seluruh proses secara berkelanjutan (Zimmerman). Nilai Dasar Orientasi Mutu 1.Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customer/clients.2.Mengedepankan layanan yang menyentuh hati, untuk menjagan dan memelihara agar customer tetap setia.3.Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan.4.Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customer maupun perkembangan teknologi.5.Menggunakan pendekatan ilmiah dan inofatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.6.Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan memalui berbagai cara antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark. 14 Prinsip Peningkatan Mutu 1.Peningkatan mutu merupakan tujuan yang secara konsisten hendak dicapai.2.Menerapkan filosofi mutu.3.Mengurangi ketergantungan pada pengawasan.4.Hentikan pendapat bahwa “harga membawa nama”5.Peningkatan mutu berkesinambungan sistim pelayanan dan produksi.6.Pendidikan dan pelatihan untuk karyawan.7.Kepemimpinan yang mempunyai komitmen terhadap mutu. 8.Menghilangkan rasa takut dalam iklim kerja.9.Menghilangkan barier antar unit kerja.10.Membatasi slogan.11.Mengurangi penekanan pada angka pencapaian target.12.Menghilangkan hambatan terhadap kepuasan kerja.13.Merencanakan dan melaksanakan program diklat yang membangun.14.Melaksanakan proses perubahan. 8 Prinsip Manajemen Mutu 1.Perhatian kepada pelanggan.2.Kepemimpinan.3.Partisipasi setiap orang.4.Pendekatan proses.5.Pendekatan sistim pada manajemen.6.Peningkatan berkelanjutan.7.Pendekatan faktual untuk mengambil keputusan.8.Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok. Penyebab Masalah Mutu 1.Proses tidak diukur dengan baik 2.Proses tidak dimonitor dengan baik3.Proses tidak dikendalikan dengan baik4.Proses tidak dipelihara dengan baik 5.Proses tidak disempurnakan6.Proses tidak didokumentasikan dengan baik Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore DisiniDownload Materi BLU/BLUDSoftware BLU/Non BLUD Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan? Anda dapat menghubungi: Rahmadani LutfiawatiCP: 082 274 900 800 / fia@syncoreconsulting.comDiana Septi ACP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.idTelepon Kantor: 0274 – 488 599Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id

Sosialisasi Pembentukan BUMDes di Desa Piyungan Yogyakarta

Sosialisasi Pembentukan BUMDes di Desa Piyungan Yogyakarta

Setelah kesuksesan dalam pendampingan Badan Layanan Umum Daerah atau yang lebih dikenal dengan BLUD, PT. Syncore Indonesia melebarkan sayapnya dalam pendampingan pembentukan BUMDes. Kali ini PT. Syncore Indonesia mengagendakan pendampingan BUMDes di desa-desa yang ada di daerah Bantul.Setelah sukses melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi pembentukan BUMDes di Desa Girirejo Bantul, SYNCORE mengadakan sosialisasi di desa lain yang kali ini diselenggarakan di Desa Wonokromo Bantul. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Balai Desa Wonokromo, pada 1 November 2016 yang dihadiri oleh Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), LPMD, karang taruna, dukuh dan carik desa.Rudy Suryanto, SE., M.Acc, Akademisi Konsultan Keuangan dan Dosen, narasumber di kegiatan sosialisasi tersebut memaparkan materi mengenai pendayagunaan potensi desa. Kunci BUMDes tak hanya mencari untung tetapi juga menggerakan ekonomi masyarakat mulai dari yang ada dan bisa dilakukan. Fokusnya adalah pada potensi, peluanga dan kapasitas yang ada di masing-masing desa yang bersinergi dengan berbagai bidang, Dalam menciptakan peluang harus ada keseimbangan antara supply demand, bagaimana bisa berpotensi menjadi bisnis dan bagaimana tata kelola perdesnya, jelasnya.Harapan dari sosialisasi ini, desa bisa menjadi BUMDes sehingga mampu mendayagunakan potensi, ekonomi, Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia. Untuk membaca lebih detil mengenai Tahapan Pendirian BUMDES, termasuk download contoh-contoh laporan bisa lihat artikel berikut :http://bumdes.id/tahapan-pendirian-bumdesDownload materi terlengkap tentang BUMDES dihttp://bumdes.id/downloads/KontakKonsultasi Rudy SyncoreCP 081-2299-111-97 /Diana Septi ACP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.idTelepon Kantor: 0274 – 488 599Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.bumdes.id

Pembentukan BUMDes di Desa Girirejo Bantul

Pembentukan BUMDes di Desa Girirejo Bantul

Setelah kesuksesan dalam pendampingan Badan Layanan Umum Daerah atau yang lebih dikenal dengan BLUD, PT. Syncore Indonesia melebarkan sayapnya dalam pendampingan BUMDes. Kali ini PT. Syncore Indonesia mengagendakan pendampingan BUMDes di desa-desa yang ada di daerah Bantul.Desa yang pertama kali didampingi adalah Desa Girirejo, pada Senin 31 Oktober 2016. Kegiatan ini membicarakan masalah mengenai sosialisasi dan fasilitasi pembentukan BUMDes yang dilaksanakan di Balai Desa Girirejo. Sosialisasi ini dinarasumberi oleh Akademisi Konsultan Keuangan dan Dosen, Rudy Suryanto, SE., M.Acc. pada sosialisasi tersebut beliau menyampaikan materi mengenai potensi desa dan bagaimana potensi tersebut dapat dikembangkan. Desa Girirejo sendiri merupakan desa wisata seperti hutan pinus, selain wisata potensi lainya yang patut diperhitungkan yaitu kuliner di daerah mangunan dan pinus yang bisa menjadi potensi yang sangat besar karena dekat di daerah wisata. Harapanya kedepan Desa Girirejo ini dapat menjadi desa yang berkembang dengan memanfaatkan potensi yang ada disekitar mereka. Untuk membaca lebih detil mengenai Tahapan Pendirian BUMDES, termasuk download contoh-contoh laporan bisa lihat artikel berikut :http://bumdes.id/tahapan-pendirian-bumdesDownload materi terlengkap tentang BUMDES dihttp://bumdes.id/downloads/KontakKonsultasi Rudy SyncoreCP 081-2299-111-97 /Diana Septi ACP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.idTelepon Kantor: 0274 – 488 599Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.bumdes.id

Pelatihan Persiapan Akreditasi Puskesmas “Sinkronisasi Akreditasi dan Pengelolaan Keuangan BLUD - Dinkes Kab. Aceh Barat Daya

Pelatihan Persiapan Akreditasi Puskesmas “Sinkronisasi Akreditasi dan Pengelolaan Keuangan BLUD - Dinkes Kab. Aceh Barat Daya

PT. Syncore Indonesia menyelenggarakan pelatihan bertemakan “Persiapan Akreditasi Puskesmas” pada Minggu 12 November 2016. Pelatihan dilaksanakan di Hotel Aston Tropikana Bandung selama 2 hari berturut-turut 12-13 November 2016. Kegiatan di buka oleh Kepala Puskesmas Dinkes Kab. Aceh Barat Daya, Bapak Anwar. Kegiatan ini dinarasumberi oleh Rudy Suryanto, SE.,M.Acc.,Ak.,CA, Akademisi Konsultan Keuangan dan Dosendan narasumber lainya dari Dinkes Kab. Garut, Eulis Dahniar; Iwa Kartiwa, SKM; Yana Supriatna, SST; Maman, SKM. Pada hari pertama pelatihan diisi oleh Bapak Rudy Suryanto, SE.,M.Acc.,Ak.,CA menyampaikan materi mengenai “Sinkronisasi Akreditasi dan Pengelolaan Keuangan BLUD Puskesmas”. Inti akreditasi adalah untuk menjadikan puskesmas yang berkualitas ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan akreditasi diantaranya sistem manajemen pelayanan, sistem admin manajemen, dan sistem manajemen mutu. Faktor yang membuat puskesmas tidak lulus akreditasi yaitu sistem admin manajemen dan sistem manajemen mutu.Bapak Rudy Suryanto mengatakan, kunci keberhasilan akreditasi puskesmas ada pada kepala puskesmas karena aspek kepemimpinan mempunyai peranan yang penting dalam menentukan keberhasilan akreditasiSelain itu, sarana dan prasarana harus dilihat, SDM dan kualitas yang ada didalam puskesmas harus diperhatikan karena sarana prasarana dan SDM merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan agar bisa lulus akreditasi, imbuhnya.Beberapa kendala saat puskesmas ingin melakukan akreditasi, diantaranya:1.Waktu pendampingan paling cepat 6 bulan. Waktu 6 bulan merupakan minimal pendampingan.2.Komitmen. Waktu yang dibutuhkan minimal 6 bulan, dibutuhkan komitmen untuk menerapkannya.3.Pemahaman yang berbeda-beda. Surveyor memiliki pemahaman yang berbeda-beda, tidak semua surveyor memiliki pengalaman yang cukup. Disini yang dinilai dalam akreditasi yaitu sistem berjalan atau tidak bukan outputnya. Perlu disinkronkan agar tidak terdapat pemahaman yang berbeda-beda.4.Pendekatan “jalan pintas”. Masih banyak puskesmas yang menggunakan jalan pintas membeli dokumen, tidak melalui proses. Padahal surveyor lebih berfokus pada penelusuran, pada sistem apakah di puskesmas berjalan.5.Biaya, permasalahan akreditasi yaitu biaya. Puskesmas membutuhkan biaya yang besar untuk bisa akreditasi karena ada banyak sarana dan prasana yang perlu dibenahi untuk meningkatkan mutu layanan. Puskesmas yang sudah BLUD lebih diuntungkan karena lebih fleksibel dalam menggunakan anggaran. Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore DisiniDownload Materi BLU/BLUDSoftware BLU/Non BLUD Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan? Anda dapat menghubungi: Rahmadani LutfiawatiCP: 082 274 900 800 / fia@syncoreconsulting.comDiana Septi ACP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.idTelepon Kantor: 0274 – 488 599Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id

Petikan Wawancara Pemimpin dan Wawancara Masyarakat dalam Akreditasi Puskesmas

Petikan Wawancara Pemimpin dan Wawancara Masyarakat dalam Akreditasi Puskesmas

Pertemuan Pra Kegiatan Survei Akreditasi (H-1) Sehari sebelum kegiatan akreditasiDipimpin oleh ketua tim surveiorDihadiri: Kepala PuskesmasPenanggung jawab mutu Puskesmas,Didampingi oleh salah satu Kepala Bidang dari Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaSemua anggota tim surveior(surveior magang, jika ada) Tujuan Pertemuan H-1 Tujuan, jadual, proses survei akreditasiPerkenalan surveiorKode etik surveiorKepala Puskesmas wajib berada di Puskesmas selama survei berlangsung (surat pernyataan)Pernyataan surveior untuk menjaga kerahasiaan (Surat Pernyataan Surveyor) Hari Pertama Waktu Surveior Manajemen Surveior Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Surveior Klinis Penanggung jawab acara 08.00 – 08.30 Pembukaan pertemuan: Perkenalan Tim Surveior dan PuskesmasPenjelasan Jadual Survei Kepala Puskesmas Ketua Tim Surveior 08.30 – 09.30 Presentasi Kepala Puskesmas tentang Garis Besar Kegiatan dan Upaya Puskesmas, dan upaya peningkatan mutu dan kinerja Kepala Puskesmas Ketua Tim Surveior 09.30 – 09.45 Rehat kopi: Surveior meminta: Daftar pasien rawat jalan dan rawat inap dua bulan terakhir untuk telaah rekam medis tertutupDaftar pasien rawat inap hari ini Ketua Tim Surveior 09.45 – 12.00 Telaah dokumen manajemen Telaah dokumen UKM Telaah dokumen pelayanan klinis Ketua Tim Surveior 12.00 – 12.30 Telaah dokumen manajemen Telaah dokumen UKM Telaah rekam medis tertutup Ketua Tim Surveior 12.30 – 13.30 Ishoma 13.30 – 15.30 Telusur Sistem Manajemen Telusur Sistem Penyelenggaraan UKM Telusur sistem pelayanan klinis Ketua Tim Surveior 15.30 – 16.00 Pertemuan Tim Surveior Ketua Tim Surveior Hari Kedua Surveior manajemen Surveior Upaya Puskesmas Surveior Pelayanan Klinis 08.00 – 08.45 Klarifikasi dan masukan Ketua Tim Surveior Telusur Sistem Manajemen Telusur Sistem Penyelenggaraan UKM Telusur sistem pelayanan klinis Ketua Tim Surveior 08.45 – 09.00 Rehat Kopi 09.00 – 12.00 Telusur Sistem Manajemen Telusur Sistem Penyelenggaraan UKM Telusur sistem pelayanan klinis Ketua Tim Surveior 12.00 – 13.00 Ishoma 13.00 – 14.30 Telusur Sistem Manajemen Telusur Sistem Penyelenggaraan UKM Telusur sistem pelayanan klinis Ketua Tim Surveior 14.30 – 15.30 Telusur Sistem Manajemen Telusur Sistem Penyelenggaraan UKM Telusur rekam medis terbuka dan wawancara pasien Ketua Tim Surveior 15.30 – 16.00 Pertemuan Tim Surveior Ketua Tim Surveior Hari Ketiga Surveior manajemen Surveior Upaya Puskesmas Surveior Pelayanan Klinis 08.00 – 08.45 Klarifikasi dan Masukan Ketua Tim Surveior 08.45 – 09.30 Wawancara pimpinan Ketua Tim Surveior 09.30 – 09.45 Rehat Kopi 09.45 – 12.30 Telusur ke tokoh masyarakat dan lintas sector Telusur ke tokoh masyarakat dan lintas sektor Telusur sistem pelayanan klinis Ketua Tim Surveior 12.30 – 13.30 ISHOMA 13.30 – 14.30 Pemeriksaan fasilitas Telusur ke tokoh masyarakat dan lintas sektor Telusur sistem pelayanan klinis Ketua Tim Surveior 14.30 – 15.30 Penyusunan Laporan (rapat internal surveior) 15.30 – 16.30 Exit Conference Penutupan Kepala Puskesmas Ketua Tim Surveior Pembelian Masukan dan klarifikasi Awal hari ke dua dan awal hari ke tiga: masukan dan klarifikasi terhadap fakta-fakta yang diperolehSurveior pada malam sebelumnya: pertemuan internal persiapan paparan pada saat masukan & klarifikasiFakta-fakta baik yang positif maupun yang belum sesuai dengan kriteria/standar secara garis besar, dan memberikan saran/masukan.Penyampaian paparan dapat diwakili oleh salah satu surveior atau dapat disampaikan bergantian lebih-kurang dalam waktu 45 menit dan dilanjutkan tanggapan dari Puskesmas selama 15 menit. Wawancara Pimpinan Pada hari ketiga dilakukan wawancara pimpinan yang bertujuan untuk : menggali lebih dalam bagaimana Kepala Puskesmas bersama para penanggung jawab UKM dan UKP merencanakan dan mengelola kegiatan Puskesmas, melakukan pengukuran kinerja, dan komitmen untuk meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas, serta keselamatan pasienPertemuan ini dipimpin oleh Surveior administrasi dan manajemen. Pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara pimpinan Bagaimana proses perencanaan dilakukan di Puskesmas (baik perencanaan lima tahunan, rencana tahunan, dan bagaimana menjabarkan dalam rencana kegiatan bulanan)Bagaimana mengintegrasikan UKP dan UKMApakah dilakukan prioritas baik dalam pelayanan UKP maupun UKM, dasar melakukan prioritas.Bagaimana mengintegrasikan kegiatan UKP dan UKMBagaimana koordinasi dan komunikasi dilakukanBagaimana pengorganisasian dalam pelaksanaan kegiatan UKP dan UKMBagaimana penilaian kinerja UKM dan UKP dilakukan, bagaimana penetapan indicator kinerja, bagaimana cara penilaian, monitoring dan tindak lanjutnya?Bagaimana mengupayakan peningkatan kinerja karyawanRencana kedepan setelah akreditasi untuk meningkatkan kinerja dan memelihara upaya peningkatan mutu Bagaimana dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten terhadap peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas dan keselamatan pasienVisi ke depan Puskesmas dan dinas kesehatan untuk peningkatan mutu, kinerja, dan keselamatan pasien di Puskesmas-Puskesmas di wilayah kerja Wawancara lintas sektor dan masyarakat Bagaimana pemberdayaan masyarakat dan keterlibatan lintas sektor dalam kegiatan Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasiWawancara ini dapat dilakukan dengan cara lintas sektor dan wakil tokoh masyarakat diundang ke Puskesmas, atauSurveior administrasi manajemen dan surveior UKM melakukan kunjungan ke lintas sektor dan tokoh masyarakat.Jika wawancara dilakukan di Puskesmas, maka pertemuan tersebut dapat dipimpin oleh surveior UKM. Pertanyaan Pemandu Bagaimana keterlibatan lintas sektor dalam perencanaan PuskesmasBagaimana keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan PuskesmasBagaimana keterlibatan Puskesmas dalam musrenbangBagaimana keterlibatan Puskesmas dalam mengupayakan peningkatan kesehatan masyarakat di desa/kecamatanBagaimana pelaksanaan SMD dan MMDBagaimana proses penjadwalan kegiatan Puskesmas di desa ketika ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan di desaApakah kecamatan dan lintas sektor memperoleh jadual kegiatan Puskesmas di desaBagaimana keterlibatan lintas sektor, tokoh masyarakat, dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas di masyarakatBagaimana keterilbatan lintas sektor, tokoh masyarakat dalam monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan Puskesmas Exit conference/ closing meeting Pertemuan penutup yang dipimpin oleh Ketua Tim Surveior.Ketua Tim Surveior (dan anggota) menyampaikan secara garis besar fakta-fakta yang diperoleh selama survei baik yang positif maupun yang belum sesuai dengan standar ataupun kriteria dan memberikan garis besar rekomendasi yang perlu ditindak lanjuti oleh Puskesmas.Surveior tidak diperkenankan menunjukkan hasil penilaian dan memberitahukan status akreditasi hasil penilaian.Setelah menyampaikan fakta dan rekomendasi, surveior menyatakan bahwa survei telah selesai dilakukan dan menyerahkan kembali acara kepada Kepala Puskesmas. Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore DisiniDownload Materi BLU/BLUDSoftware BLU/Non BLUD Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan? Anda dapat menghubungi: Rahmadani LutfiawatiCP: 082 274 900 800 / fia@syncoreconsulting.comDiana Septi ACP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.idTelepon Kantor: 0274 – 488 599Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id

Mengapa Harus Ada Satuan Pengawas Internal (SPI) di Setiap Rumah Sakit?

Mengapa Harus Ada Satuan Pengawas Internal (SPI) di Setiap Rumah Sakit?

Undang-undang nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 39 mengamanatkan dalam penyelenggaraan rumah sakit harus dilakukan audit. Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa audit kinerja dan audit medis. Audit kinerja dan audit medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Audit kinerja eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilakukan oleh tenaga pengawas. Pelaksanaan audit medis berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri.Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pasal 123 menetapkan;pengendalian operasional BLUD dilakukan oleh pengendali internal.Pengendali internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh pengendali internalyang berkedudukan langsung di bawah pemimpin BLUD.Sesuai dengan Undang-undang nomor 44 Tahun 2009 pasal 36 menetapkan bahwasetiap rumah sakit harus menyelenggarakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang baik.Kaidah-kaidah Good Corporate Governance meliputi transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian serta kewajaran/kepatutan sesuaidenganprinsipkorporasiyangsehatdantaatkepadaperaturan perundangan.Suatu mekanisme dan sistem pengawasan internal merupakan salah satu sarana utama untuk dapat memastikan bahwa pengelolaan rumah sakit telah dilaksanakan sesuaidenganprinsip-prinsipGoodCorporateGovernanceyangdiinginkan tersebut. Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore DisiniDownload Materi BLU/BLUDSoftware BLU/Non BLUD Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan? Anda dapat menghubungi: Rahmadani LutfiawatiCP: 082 274 900 800 / fia@syncoreconsulting.comDiana Septi ACP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.idTelepon Kantor: 0274 – 488 599Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id

Mau Membentuk BUMDes? Kenali Maksud dan Tujuan Pembentukan BUMDes ini

Mau Membentuk BUMDes? Kenali Maksud dan Tujuan Pembentukan BUMDes ini

BUMDes merupakan bentuk penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa serta merupakan alat pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi yang ada di desa. Pendirian badan usaha desa pasti memiliki tujuan, tidak terkecuali dengan pembentukan bumdes. Dalam posting kali ini setelah sebelumnya kita membahas tentang Pengertian BUMDes sekarang kita akan membahas maksud dan tujuan pembentukan bumdes. Banyak dari kita yang bertanya kenapa bumdes itu dibentuk? apa maksud dan tujuan pembentukan bumdes? BUMDes pada dasarnya merupakan bentuk konsolidasi atau penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa dan merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi, yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pengembangan usaha ekonomi.Maksud dari pendirianBUMDes sebagai upaya menampung seluruh kegiatan dibidang ekonomi maupun pelayanan umum yang dikelola oleh desa atau kerjasama antar-desa.Tujuan Pembentukan BumdesMeningkatkan perekonomian desa.Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa.Meningkatkan usaha masyarakatdalam pengelolaaan potensi ekonomi desa.Mengembangkan rencana kerjasama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga.Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga.Membuka lapangan kerja.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa.Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan PADesa. Ada beberapa hal yang perlu diketahui bahwa tujuan pendirian BUMDes bukan merupakan usaha yang mengambil alih atau mematikan usaha-usaha yang berkembang dalam masyarakat. BUMDes yang didirikan adalah untuk mendukung dan memperkuat usaha-usaha yang berkembang dalam masyarakat tersebut. BUMDes dapat mengembangkan usaha yang belum dijalankan oleh masyarakat. BUMDes memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya. Maksud dari perdedaan lemaga ekonomi komersil lainyaagar keberadaan dan kinerja BUMDes mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan warga desa. 7 (Tujuh) Perbedaan Bum Desa Dengan Lembaga Ekonomi Komersial Pada Umumnya Badan usaha ini dimiliki oleh desa dan dikelola secara bersama;Modal usaha bersumber dari pemerintah desa dan dari masyarakatmelalui penyertaan modal (saham atau andil);Operasionalisasinya menggunakan falsafah bisnis yang berakar dari budaya lokal (local wisdom);Bidang usaha yang dijalankan didasarkan pada potensi dan hasil informasi pasar;Keuntungan yang diperoleh ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (penyerta modal) dan masyarakat melalui kebijakan nagori (village policy);Difasilitasi oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pememerintah Kabupaten, dan Pemerintah desa;Pelaksanaan operasionalisasi dikontrol secara bersama (Pemerintah desa).Beberapa hal yang perlu di ketahui mengenai prinsip pendirian BUMDes. Lantas apa saja prinsip pendirian BUMDes? Prinsip Pengelolaan BumdesKooperatif Semua komponen yang terlibat di dalamBUM Desa harus mampu melakukan kerjasama yang baik, demi pengembangan dan kelangsungan hidup usahanya.PartisipatifSemua komponen yang terlibat di dalam BUM Desa harus bersedia secara sukarela atau diminta memberikandukungan dan kontribusi yang dapat mendorong kemajuan usaha BUM Desa.Emansipatif Semua komponen yang terlibat di dalam BUM Desa harus diperlakukan sama tanpa memandang golongan, suku, dan agamaTransparan Aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat umum harus dapat diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah dan terbuka.Akuntabel Seluruh kegiatan usaha harus dapatdipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratif.Sustainable Kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan dilestarikan oleh masyarakat dalam wadah BUM Desa. Untuk membaca lebih detil mengenai Tahapan Pendirian BUMDES, termasuk download contoh-contoh laporan bisa lihat artikel berikut :http://bumdes.id/tahapan-pendirian-bumdesDownload materi terlengkap tentang BUMDES dihttp://bumdes.id/downloads/KontakKonsultasi Rudy SyncoreCP 081-2299-111-97 /Diana Septi ACP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.idTelepon Kantor: 0274 – 488 599Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.bumdes.id

Kunjuangan Team Syncore untuk Pemetaan BUMDes di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul

Kunjuangan Team Syncore untuk Pemetaan BUMDes di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul

PT. Syncore Indonesia melakukan kunjungan untuk pemetaan BUMDes di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, pada Rabu 9 November 2016.Kunjungan ini merupakan kunjungan lanjutan, yang sebelumnya pada kunjungan awal telah dilakukan kegiatan “Sosialisasi dan Fasilitasi Pembentukan BUMDes” pada Bulan Oktober lalu. Tujuan dari kunjungan adalah untuk melakukan pemetaan dan pengambilan data, dimana data ini nantinya akan di implementasi menjadi software keuangan BUMDes. Manajer BUMDes Panggungharjo, Bapak Eko menjelaskan, Desa Panggungharjo telah terbentuk BUMDes sejak tahun 2013 yang tujuan pembentukanya untuk mengembangkan potensi ekonomi sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan warga.“Desa Panggungharjo memiliki 4 unit usaha. 4 unit usaha tersebut adalah UCO yang merupakan usaha daur ulang minyak bekas, Unit KUPAS yang merupakan unit kelompok daur ulang sampah, Unit Agro yang merupakan pengolahan pangan lokal, Swalayan Desa merupakan tempat untuk mengumpulkan dan menjual olahan pangan yang di buat oleh penduduk setempat.” Dikatakan, BUMDes yang ada di Desa Panggungharjo ini merupakan BUMDes percontohan se-Indonesia. Banyak kota-kota yang ada di Indonesia yang telah berkunjung ke desa ini seperti Riau, Papua dan kota lainya. Beliau juga mengatakan Bangka Belitung akan berkunjung di bulan mendatang.Harapanya meskipun BUMDes di desa ini telah terbentuk dan menjadi desa percontohan, tapi tentunya masih mencari berbagai peluang untuk memajukan dan mensejahterakan BUMDes di Desa Panggungharjo khususnya. Untuk membaca lebih detil mengenai Tahapan Pendirian BUMDES, termasuk download contoh-contoh laporan bisa lihat artikel berikut :http://bumdes.id/tahapan-pendirian-bumdesDownload materi terlengkap tentang BUMDES dihttp://bumdes.id/downloads/KontakKonsultasi Rudy SyncoreCP 081-2299-111-97 /Diana Septi ACP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.idTelepon Kantor: 0274 – 488 599Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.bumdes.id

Puskesmas Anda Belum Akreditasi? Simak Strategi Jitu Agar Lolos Akreditasi Puskesmas

Puskesmas Anda Belum Akreditasi? Simak Strategi Jitu Agar Lolos Akreditasi Puskesmas

Hal-hal yang perlu dipersiapkan PUSKESMAS Workshop pengertian akreditasi puskesmas atu klinikPelatihan akreditasi puskesmas dan klinikSosialisasi di puskesmas dan klinikKajian awal kareditas purskesmas dan klinikPenyusunan dokumen dasarPembakuan dokumen/implementasiKajian internal (self assessment)Perbaikan/penyempurnaan dokumenAudit internalTinajuan manajemen/ telaah mutu dan kinerjaPenyempurnaanPre auditPenyempurnaanAuditPembinaan dan dinkes/kab kotaLangkah Persiapan PUSKESMAS untuk Akreditasi Meminta pendampingan dari KabupatenLokakarya (1 hari)Pelatihan pemahaman standar dan instrument akreditasi dan persiapan self assessment (2 hari)Self assessment (1 hari)Penyusunan dokumen yang dipersyaratkan dan perbaikan sistem manajemen, sistem penyelenggaraan UKM, dan sistem pelayanan UKP (perkiraan 3-4 bulan)Implementasi (perkiraan 3-4 bulan)Penilaian pra survei akreditasi (2 hari)Pengajuan permohonan untuk disurveiMeminta Pendampingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Kepala Puskesmas mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk meminta pendampingan akreditasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaKesepakatan penjadualan pendampinganLokakarya di PUSKESMAS untuk menggalang komitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan menyiapkan akreditasiPemahaman tentang akreditasiPemahaman tentang Standar dan Instrument AkreditasiPembentukan Panitia/Tim Persiapan Akreditasi Puskesmas, dan pembentukan Kelompok Kerja, yaitu kelompok kerja manajemen, kelompok kerja upaya puskesmas, dan kelompok kerja pelayanan klinis.Pemahaman Standar dan Instrumen Pelatihan pemahanan standar dan instrumen akreditasiPuskesmas diikuti oleh seluruh karyawan puskesmas untuk memahami secara rinci standar dan instrument akreditasi puskesmas dan persiapan self-assessment.Pelatihan dapat dilakukan oleh tim puskesmas yang telah dilatih atau oleh tim pendamping dari KabupatenPelaksanaan self assessment oleh staff didampingi pendamping Self assessment oleh staf puskesmas didampingi/dipandu oleh pendamping (atau dilaksanakan oleh pendamping bersama staf)Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas melakukan pembahasan hasil self assessment bersama Tim Pendamping Akreditasi Puskesmasdan menyusun Rencana Aksi untuk persiapan akreditasi.Penyiapan dokumen yang dipersyaratkan dan perbaikan sistem manajemen, sistem penyelenggaraan UKM, dan sistem pelayanan UKP Identifikasi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi,Penyiapan tata naskah penulisan dokumenPenyiapan dokumen akreditasi dokumen internal, meliputi : surat-surat keputusan (kebijakan)pedoman/manual mutupedoman-pedoman yang terkait dengan pelayanan, upaya, program maupun kegiatankerangka acuanstandar prosedur operasional (SPO)rekaman-rekaman (dokumen sebagai bukti telusur).dokumen eksternal yang perlu disediakanPengendalian dokumen akreditasi yang meliputi pengaturan tentang kewenangan pembuatan, pemanfaatan dan penyimpanan seluruh dokumen puskesmas.Perbaikan sistem manajemen, sistem penyelenggaraan UKM, dan sistem pelayanan UKPImplementasi Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar akreditasi yang dipandu oleh regulasi internal (document-dokumen yang telah disusun:kebijakan, kerangka acuan, SPO, dsb)Memastikan rekaman proses dan hasil kegiatanPenyediaan sumber daya untuk implementasiMelanjutkan Perbaikan sistem manajemen, sistem penyelenggaraan UKM, sistem pelayanan UKPPenilaian Pra Survei Akreditasi Penilaian Pra survei akreditasi oleh Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas, untuk mengetahui kesiapan puskesmas untuk diusulkan dilakukan penilaian akreditasi.Tim pendamping akan membuat rekomendasi hasil penilaian pra survey akreditasi sebagai dasar bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mengusulkan dilakukan survei akreditasi ke lembaga akreditasi melalui Dinas Kesehatan ProvinsiPengajuan Penialian Akreditasi Berdasarkan hasil penilaian pra survey akreditasi, Tim pendamping membuat rekomendasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan permohonan survey akreditasi puskesmas kepada Lembaga Akreditasi FKTP melalui Dinas Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore DisiniDownload Materi BLU/BLUDSoftware BLU/Non BLUD Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan? Anda dapat menghubungi: Rahmadani LutfiawatiCP: 082 274 900 800 / fia@syncoreconsulting.comDiana Septi ACP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.idTelepon Kantor: 0274 – 488 599Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id