Syncore Indonesia menggelar Pelatihan Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) bersama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata Kupang di Aula Ekola pada Senin (14/4). Kegiatan ini bertujuan memperkuat tata kelola keuangan BLUD sekaligus menyesuaikan dokumen RBA dengan regulasi terbaru, termasuk PP Nomor 35 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Pelatihan dihadiri jajaran keuangan dan perwakilan manajemen RSJ Naimata dengan narasumber Yuni Pratiwi, Senior Konsultan Syncore Indonesia, menegaskan bahwa penyusunan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) wajib memadukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dokumen Rencana Strategis (Renstra) SKPD, serta RBA, agar menjadi acuan definitif pada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). ”RBA harus berbasis data yang valid agar sah sekaligus berfungsi sebagai instrumen pengendalian keuangan,” Ujar Yuni Pratiwi dalam paparannya.
Kondisi terkini menunjukkan RSJ Naimata belum memiliki Renstra mandiri. RBA yang digunakan juga belum disahkan, meskipun telah menjadi rujukan belanja rutin. Fasilitator mengarahkan agar RBA Murni 2025 segera diajukan untuk memperoleh pengesahan. Mekanisme pergeseran anggaran dibatasi lima kali setahun, sementara sistem aplikasi Syncore BLUD ditawarkan untuk mempermudah pengajuan dan pencatatan pergeseran tersebut.
Tantangan penyusunan RBA muncul dari keterbatasan SDM akuntansi. Selama ini, Ibu Risty perwakilan dari RSJ Naimata, menyusun dokumen menggunakan data tahun sebelumnya, karena data terkini baru tersedia hingga semester pertama. Yuni Pratiwi sebagai narasumber menyarankan penggunaan data prognosa serta template dokumen RBA yang telah tersedia pada aplikasi Syncore BLUD. “Kendala laporan keuangan tidak boleh menjadi alasan tertundanya penyusunan RBA”, ujarnya.
Dalam diskusi ini juga menyinggung penambahan pagu anggaran murni RSJ Naimata dari Rp5 miliar menjadi Rp8 miliar, di luar dana SiLPA. Perubahan ini berdasarkan Surat keputusan Gubernur NTT. Diskusi ini juga mengulas target jasa pelayanan (jaspel) 40% dari anggaran, yang diperdebatkan tenaga medis karena dianggap lebih tepat dihitung dari penerimaan keseluruhan.
Sebagai tindak lanjut, manajemen RSJ Naimata akan menyempurnakan dokumen RBA RSJ Naimata Murni 2025, memperbarui data dengan memasukkan nilai SiLPA, serta menjalani pendampingan bersama Syncore Indonesia. Langkah ini memperkuat akuntabilitas keuangan BLUD sekaligus memastikan mekanisme penyusunan anggaran berjalan transparan dan sesuai regulasi.