Probolinggo – RSUD Waluyo Jati Kabupaten Probolinggo melaksanakan asistensi laporan keuangan bersama Syncore Indonesia pada 11–12 Januari 2024 di aula rumah sakit. Kegiatan ini bertujuan memperkuat tata kelola keuangan dan memastikan pelaporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri 79 Tahun 2018.
Asistensi diikuti oleh unsur manajemen dan staf keuangan RSUD Waluyo Jati, meliputi Bagian Perencanaan, Penerimaan, dan Pengeluaran, Bagian Akuntansi, Pejabat Teknis, Kepala Bagian Teknis, Kepala Bidang Anggaran, Pejabat Keuangan, dan Pemimpin BLUD. Narasumber dari Syncore Indonesia, yaitu Niza Wibyana Tito, M.Kom., M.M., M.Ak., CAAT., dan Yuni Pratiwi, M.Ak., CAAT., memberikan pembekalan menyeluruh mengenai teori Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD), review penatausahaan keuangan hingga pelaporan keuangan.
Transformasi Digital Laporan Keuangan RSUD Waluyo Jati
Sejak tahun 2010 hingga 2021, RSUD Waluyo Jati belum menggunakan sistem aplikasi BLUD dalam pelaporan keuangannya. Karena belum adanya dukungan aplikasi dari pemerintah daerah, pihak rumah sakit memutuskan untuk bekerja sama dengan Syncore Indonesia dalam penyediaan Aplikasi Syncore e-BLUD. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan rumah sakit melalui sistem digital yang lebih efisien.
Mulai tahun 2022, seluruh proses pelaporan RSUD Waluyo Jati telah dilakukan menggunakan Aplikasi Syncore e-BLUD. Sistem ini membantu mempercepat proses pembukuan, memastikan keterpaduan data, dan memudahkan pengawasan. Untuk memastikan kelancaran pelaporan keuangan, pihak rumah sakit juga rutin berkoordinasi dengan Pusat Layanan Syncore e-BLUD yang siap memberikan pendampingan teknis setiap saat.
Dalam sesi diskusi mengenai mekanisme penganggaran, peserta menyoroti peran antarbagian dalam proses penyusunan anggaran di lingkungan RSUD yang telah menerapkan pola BLUD. Bapak Niza Wibyana Tito menegaskan bahwa dalam sistem penganggaran BLUD, pemimpin BLUD dan pejabat keuangan menjadi pihak yang bertanggung jawab utama. “Yang bertanggung jawab dalam penganggaran adalah Pemimpin BLUD dan Pejabat Keuangan, sedangkan bagian perencanaan keuangan berperan dalam penyusunan teknis atau pengetikan dokumen,” ujar beliau.
Fokus Asistensi dan Penguatan Penatausahaan
Kegiatan asistensi ini menitikberatkan pada pemantapan teori PPK BLUD, penguatan pemahaman penatausahaan, serta peningkatan kemampuan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan regulasi. Syncore Indonesia juga membantu peserta untuk memperdalam penggunaan aplikasi Syncore e-BLUD, terutama dalam mengidentifikasi kendala teknis yang muncul selama proses input data ke sistem.
Selama pelatihan, peserta berkesempatan untuk meninjau kembali pencatatan transaksi Rencana Bisnis Anggaran (RBA), penatausahaan keuangan, dan laporan keuangan. Tim Syncore Indonesia turut membantu melakukan review agar sesuai peraturan yang berlaku.
Hasil asistensi menunjukkan bahwa Tim Syncore Indonesia telah melaksanakan review RBA, penatausahaan, dan laporan keuangan RSUD Waluyo Jati. Secara garis besar, RBA 2023 telah sesuai dengan ketentuan, termasuk penganggaran SiLPA sebagai pendapatan dan pencatatan sebagai penerimaan pembiayaan. Penatausahaan pendapatan dan belanja juga telah sesuai data dukung. Untuk laporan keuangan, saldo awal telah terinput dan saldo akhir 2023 masih dalam proses finalisasi oleh RSUD.
Sebagai tindak lanjut, RSUD Waluyo Jati berencana mengikuti pelatihan lanjutan di Yogyakarta untuk memperdalam kemampuan teknis dalam penggunaan aplikasi serta analisis laporan keuangan. Syncore Indonesia akan terus memberikan dukungan teknis dan pembimbingan agar seluruh perangkat keuangan rumah sakit dapat mengoperasikan sistem secara optimal untuk peningkatan kinerja RSUD
Komitmen Syncore Indonesia terhadap Transformasi Keuangan Daerah
Melalui kegiatan asistensi ini, Syncore Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah daerah dan rumah sakit dalam memperkuat tata kelola keuangan berbasis digital. Pendekatan yang diterapkan tidak hanya menitikberatkan pada hasil akhir laporan, tetapi juga pada penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang akuntansi dan pengelolaan keuangan daerah.
Sebagai perusahaan konsultan dan pengembang sistem keuangan digital, Syncore Indonesia telah mendampingi lebih dari ratusan rumah sakit dan puskesmas di seluruh Indonesia dalam penerapan sistem keuangan BLUD. Kegiatan asistensi di RSUD Waluyo Jati menjadi bukti konkret keberlanjutan kerja sama strategis antara Syncore dan lembaga pelayanan publik untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang profesional, efisien, dan akuntabel.