Sleman, 27 Februari 2025 – Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (DPMKKPS) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Kalurahan Purwoharjo menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan dan sosialisasi program Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur serta penguatan kelembagaan BUM Desa. Kegiatan ini menghadirkan narasumber berpengalaman, Havri Ahsanul Fu’ad, S.Ak, M,Ak, Senior Consultant Bumdes.id. Pelatihan tersebut juga dihadiri oleh pemerintah kalurahan, pengurus BUM Desa, dan lembaga desa serta tenaga ahli G2R, Rika Fatimah P. L., S. T., M. Sc., Ph.D. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pendampingan mengenai Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur serta penguatan kelembagaan BUM Desa.
Pentingnya pendirian BUM Desa adalah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam praktiknya, banyak BUM Desa mengalami stagnasi karena menghadapi berbagai kendala, seperti kesulitan menjalin kerja sama bisnis, keterbatasan akses permodalan dari perbankan, serta tantangan dalam memperluas dan mengelola usaha secara profesional. Oleh karena itu, model pemberdayaan ekonomi berbasis gotong royong melalui Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur hadir sebagai solusi untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa dan mendorong keberlanjutan usaha BUM Desa.
Pemaparan materi oleh Havri Ahsanul Fu’ad, S.Ak, M,Ak, berfokus pada Revitalisasi BUM Desa Pasca Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa. Ia menjelaskan bahwa pendirian BUM Desa sebaiknya dilandasi dengan potensi lokal dan solusi sosial, bukan hanya sekedar mengikuti tren atau keterpaksaan atas instruksi pemerintah tanpa adanya kesiapan matang. “BUM Desa yang tumbuh dari kebutuhan dan kekuatan lokal terbukti lebih berkelanjutan dan mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional” jelas Havri Ahsanul Fu’ad, S.Ak, M,Ak.
Peserta juga dilatih untuk menyusun rencana usaha yang realistis dan berbasis pada potensi lokal. “BUM Kal yang sehat adalah yang mampu menyatukan potensi ekonomi sekaligus menjadi ruang pemberdayaan masyarakat,” jelas Havri Ahsanul Fu’ad, S.Ak, M,Ak. Antusias peserta dalam pelatihan ini menunjukkan tingginya komitmen aparat kalurahan, pengurus BUM Desa, dan tenaga ahli G2R untuk menerapkan sistem ekonomi desa yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga.
Selanjutnya, Rika Fatimah P. L., S. T., M. Sc., Ph.D, selaku tenaga ahli G2R, memaparkan materi tentang Sosialisai Program Global Gotong Royong (G2R) Tetrapenur. Dalam paparannya, Rika menjelaskan bahwa G2R merupakan model pemberdayaan ekonomi berbasis gotong royong yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi berbasis gotong royong yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penguatan kelembagaan dan jejaring usaha. Dalam kegiatan pelatihan ini Kepala Kalurahan Purwoharjo dalam sambutannya berharap perlatihan ini dapat memperkuat antara pemerintah desa, pengelola BUM Kal, dan Kelompok Masyakarat. “Dengan penguatan kelembagaan, BUM Kal Purwoharjo diharapkan mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan warga” jelas Raden Antonius Ariwibowo, A.Md.
Kegiatan pelatihan ini menegaskan komitmen Kalurahan Purwoharjo dalam membangun BUM Kal yang profesional dan berdaya saing. Melalui pendampingan dan sosialisasi program G2R Tetrapreneur, pemerintah kalurahan berharap tercipta sistem ekonomi desa yang berkelanjutan, transparan, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program G2R diharapkan menjadi model gotong royong modern yang menghubungkan potensi lokal dengan pasar global, sekaligus memperkuat peran desa dalam pembangunan ekonomi nasional.