Bimbingan Teknis Kepemimpinan Desa dan Kecamatan Dorong Tata Kelola Inovatif

Diterbitkan pada 07 November 2025

Lembaga Riset dan Inovasi Indonesia (LRII) menyelenggarakan bimbingan teknis bertajuk “Optimalisasi Pelayanan Publik dan Kemandirian Ekonomi di Tingkat Kelurahan dan Kecamatan Melalui kepemimpinan yang Inovatif” pada Rabu, 29 November 2023, di Prime In Hotel, Yogyakarta. Kegiatan yang menggandeng Syncore Indonesia sebagai mitra narasumber ini diikuti sekitar 50 peserta yang terdiri atas aparatur desa, perwakilan kecamatan, serta pegiat pembangunan lokal dari berbagai daerah.

Acara dibuka dengan sambutan perwakilan LRII yang menyampaikan ucapan terima kasih atas kolaborasi dengan Syncore Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan ini. “Kami mengucapkan ribuan terima kasih atas kolaborasi yang terjalin dan partisipasi para peserta dalam pelatihan ini,” ujarnya. LRII menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan kecamatan agar mampu menghadirkan pelayanan publik yang responsif dan berkeadilan. Dalam sambutannya, LRII juga menyoroti bahwa bimbingan teknis ini menjadi sarana memperkuat jaringan pembelajaran antar daerah serta mendorong inovasi tata kelola pemerintahan di tingkat desa.

Etika dan Kepemimpinan Efektif

Sesi utama diisi oleh Bapak Wahyudi Anggoro Hadi, narasumber yang memaparkan materi “Etika Kepemimpinan Desa/Kelurahan yang Efektif” Ia menekankan bahwa kepemimpinan yang berhasil tidak hanya diukur dari capaian program, tetapi juga dari integritas moral dan etika dalam pengambilan keputusan. “Pemimpin yang beretika harus menjunjung nilai keadilan, kejujuran, dan empati, serta mampu menjaga kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bapak Wahyudi menyoroti pentingnya komunikasi efektif antara kepala desa atau lurah dengan masyarakat sebagai kunci membangun partisipasi publik. Melalui komunikasi yang terbuka dan berimbang, pemerintah desa dapat menciptakan ruang dialog yang sehat serta memperkuat kepercayaan sosial warga terhadap pemimpinnya.

Praktik Baik dari Desa Panggungharjo

Dalam sesi pemaparan berikutnya, Bapak Wahyudi membagikan praktik baik dari Desa Panggungharjo, salah satu desa terbaik di Indonesia yang berhasil membangun kemandirian ekonomi melalui inovasi sosial. Panggungharjo dikenal sebagai desa bersih sampah tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta memiliki berbagai unit usaha produktif, seperti pengolahan Tamanu Oil sebagai bahan baku kosmetik dan obat-obatan. Desa ini juga menjalankan program sosial seperti rumah sewa bersubsidi bagi warga kurang mampu dan layanan kesehatan untuk lansia serta penyandang disabilitas.

Bapak Wahyudi menjelaskan bahwa kemandirian desa ditentukan oleh tiga kapasitas utama, yakni kapasitas politik dan kepemimpinan, kapasitas birokrasi dan proses, serta kapasitas sosial. Ia menegaskan partisipasi masyarakat tidak akan tumbuh tanpa adanya kepercayaan yang dibangun melalui kepemimpinan yang beretika dan teladan. “Kepemimpinan progresif-transformatif menuntut sikap positif, produktif, proaktif, dan berintegritas. Pemimpin harus menjadi teladan dalam berpikir, berkata, dan bertindak,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, Syncore Indonesia dan LRII berharap bimbingan teknis dapat menumbuhkan pemimpin lokal yang berkarakter, beretika, dan adaptif terhadap perubahan. Penguatan kapasitas yang melibatkan aparatur desa, perwakilan kecamatan, serta pegiat pembangunan lokal dari berbagai daerah diharapkan dapat memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat desa.