Syncore Indonesia Dukung Dinkes Kota Bontang Siapkan Implementasi BLUD Puskesmas dan Labkesda

Diterbitkan pada 27 November 2025

Yogyakarta – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang bersama seluruh Puskesmas dan Labkesda Kota Bontang melaksanakan Workshop Persiapan Penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada 18–19 Oktober 2023 di Hotel Forriz Yogyakarta. Kegiatan ini menghadirkan Syncore Indonesia sebagai pendamping teknis melalui Niza Wibyana Tito, M.Kom., M.M., M.Ak., CAAT., selaku Tenaga Ahli BLUD yang memberikan bimbingan dan arahan teknis selama proses penyusunan dokumen administratif. Kegiatan bertujuan memperkuat pemahaman peserta mengenai kebijakan, fleksibilitas, dan mekanisme keuangan BLUD sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu layanan publik kesehatan di daerah. Workshop ini diikuti oleh sekitar 40 empat puluh peserta yang terdiri dari unsur Dinkes Kota Bontang, enam puskesmas, dan Laboratorium Kesehatan Daerah. 

Pemaparan Strategi dan Persiapan Teknis BLUD

Pada hari pertama, Bapak Niza Wibyana Tito menyampaikan berbagai materi penting mengenai konsep dasar BLUD, termasuk peran strategisnya menurut arahan presiden dan menteri keuangan, hingga fleksibilitas keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh unit layanan.

Beliau juga menegaskan pentingnya kesamaan persepsi antara dinkes, puskesmas, dan pemerintah daerah agar proses implementasi BLUD berjalan efektif.

Dalam sesi diskusi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang menanyakan tanda resmi bahwa suatu instansi telah berstatus BLUD. Menanggapi hal tersebut, Bapak Tito menjelaskan, “Tanda bahwa sudah BLUD adalah dengan adanya Surat Keputusan/SK penetapan BLUD dari Kepala Daerah.” 

Beliau juga menambahkan bahwa untuk memanfaatkan seluruh fleksibilitas BLUD, diperlukan Peraturan Wali Kota (Perwal) sebagai dasar hukum. “Seluruh fleksibilitas yang bisa dimanfaatkan oleh BLUD harus memiliki dasar aturannya. Jadi harus dibuatkan Perwal, misalnya untuk penggunaan SiLPA di awal tahun anggaran,” ujar beliau.

Pendampingan Penyusunan Dokumen Administratif

Pada hari berikutnya, peserta mulai menyusun dokumen administratif BLUD yang meliputi Surat Permohonan Menerapkan BLUD, Surat Pernyataan Kesanggupan Meningkatkan Kinerja, Surat Pernyataan Bersedia Diaudit, Dokumen Tata Kelola, Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Rencana Strategis (Renstra). Seluruh dokumen tersebut menjadi dasar penilaian kesiapan puskesmas dan labkesda untuk memperoleh status BLUD.

Dari hasil penilaian sementara, nilai dokumen administratif menunjukkan variasi antara 46,0 hingga 54,2 poin, dengan Puskesmas Bontang Selatan 1 memperoleh nilai tertinggi. Dokumen Tata Kelola dan SPM dinilai cukup lengkap, meskipun beberapa bagian pada Renstra dan Laporan Keuangan masih memerlukan pendampingan lanjutan. Pendampingan lanjutan dilakukan oleh Syncore Indonesia secara daring, membantu tim teknis puskesmas dan labkesda dalam melengkapi data dan memastikan penyusunan dokumen sesuai ketentuan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.

Perkenalan Sistem e-BLUD untuk Efisiensi Keuangan

Selain pendampingan administratif, Syncore Indonesia juga memperkenalkan Aplikasi e-BLUD sebagai sistem digital pendukung pengelolaan keuangan. Platform ini dirancang untuk memudahkan proses pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, dan pengawasan real-time terhadap pelaksanaan anggaran. Aplikasi ini telah diterapkan di berbagai RSUD dan Puskesmas di Indonesia, termasuk RSUD Waluyo Jati, yang telah melaporkan hasil positif dalam efisiensi pelaporan dan transparansi keuangan berkat sistem tersebut.

Menuju BLUD yang Mandiri dan Akuntabel

Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi Dinkes Kota Bontang dalam mewujudkan puskesmas dan labkesda yang profesional serta berorientasi pelayanan publik. Dengan dukungan Syncore Indonesia sebagai mitra pendamping, proses transisi menuju BLUD diharapkan dapat berjalan lancar dan sesuai regulasi. Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah, tenaga ahli, dan pelaksana layanan kesehatan, implementasi BLUD di Bontang diharapkan mampu menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang transparan, fleksibel, dan akuntabel.