Harita Nickel Bersama Syncore Indonesia Gelar Peningkatan Kapasitas SDM Pengurus BUM Desa Wilayah Kerja Harita Nickel

Diterbitkan pada 10 Oktober 2025

Bantul – Syncore Indonesia mendampingi pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Tata Kelola BUM Desa, yang dilaksanakan pada 7–8 Februari 2025 di Gedung Meravi.id Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan PT Trimagah Bangun Persada (Harita Nickel) serta Desa sekitar wilayah kerja Harita Nickel. Program peningkatan kapasitas SDM ini digelar untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dan tata kelola usaha BUM Desa agar lebih mandiri dan berkelanjutan. Kegiatan ini berjalan 3 hari dengan 2 hari pelatihan in class dan 1 hari kunjungan ke BUM Desa inspiratif. (7/2/2025)


Pada hari pertama, kegiatan dibuka dengan sambutan dari Harita Nickel dan Bumdes.id yang menegaskan pentingnya penguatan kelembagaan BUM Desa sebagai motor kemandirian ekonomi desa. Sesi materi pertama diisi oleh Tristi Sintawati, Direktur BUM Desa Binangun Jati Unggul, yang memaparkan praktik terbaik pengelolaan BUM Desa melalui visi dan misi yang jelas, inovasi usaha berbasis potensi lokal, serta tata kelola organisasi hasil musyawarah desa. Kemudian, Widodo Prasetyo, S.Ak., konsultan Bumdes.id, memberikan materi tentang penguatan tata kelola kelembagaan dan keuangan. Ia menegaskan, “Desain tata kelola BUM Desa pasca PP 11 Tahun 2021 menempatkan musyawarah desa sebagai kekuasaan tertinggi. Forum inilah yang menentukan arah usaha dan keberhasilan BUM Desa bergantung pada kualitas musyawarah tersebut,” jelas Widodo.


Pada hari kedua, pelatihan difokuskan pada pemetaan potensi desa dan penyusunan rencana usaha sebagai bagian dari Peningkatan Kapasitas SDM pengurus BUM Desa. Materi disampaikan oleh Havri Ahsanul Fu’ad, S.Ak., M.Ak., yang memaparkan berbagai praktik sukses BUM Desa di Indonesia, mulai dari BUM Desa yang mengelola toko desa, taman aglonema, hingga wisata desa. Peserta diajak menyusun peta potensi Desa Kawasi, menganalisis peluang usaha, dan merancang ide bisnis menggunakan metode pemetaan bentang serta analisis SWOT. Beberapa ide yang muncul antara lain pengelolaan sampah, pengembangan pariwisata, serta penyediaan layanan logistik yang potensial dikembangkan oleh BUM Desa Kawasi Mandiri Sejahtera.


Pada hari ketiga, diisi dengan kunjungan lapangan ke BUM Desa Amarta, Sleman. Peserta melihat langsung pengelolaan unit usaha seperti pengolahan sampah, produksi beras, kolam renang dan UKM batik. Melalui sesi diskusi bersama Direktur BUM Desa Amarta, peserta mempelajari strategi diversifikasi usaha dan penerapan tata kelola yang transparan dan akuntabel di lapangan.


Pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen bersama Harita Nickel dan Syncore Indonesia dalam memperkuat peran BUM Desa sebagai pilar utama pembangunan ekonomi berbasis masyarakat. Dengan perpaduan materi teori, praktik pemetaan potensi, dan studi lapangan, kegiatan ini mendorong peningkatan kompetensi pengurus agar mampu mengelola usaha secara profesional dan berdaya saing. Dampaknya, tidak hanya peningkatan kapasitas individu peserta, tetapi juga terciptanya sinergi antar-pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem BUM Desa yang produktif, adaptif, dan berkelanjutan di wilayah kerja Harita Nickel.